Minggu, 14 Agustus 2016

Karnaval HUT RI di Wamena Diwarnai Bendera Bintang Fajar, Ini Pengakuan Sejumlah Siswa

                                Karnaval HUT RI di wamena diwarnai dengan bintang fajar
SuaraWamena - Sejak duluh menjelang 17 Agustus Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melaksanakan Karnaval setiap tahunnya. Biasanya peserta yang ikut dalam Karnaval adalah siswa dan siswi TK - Perguruan Tinggi semuanya tampil dengan busana dan atribut masing-masing. 
Pada hari Kamis 11 Agustus 2016, ada pemandangan agar bedah dan tidak seperti biasanya  ribuan siswa dari sejumlah sekolah di kota Wamena hadir dalam Karnaval dengan berhiasan motif bendera Bintang kejora di tubuh mereka, dilaporkan semua siswa dan siswi itu menghias tubuh mereka dengan bendera Bintang Fajar yang merupakan simbol Papua merdeka.








Aktivis Papua Merdeka di wamena mengatakan, kami sampaikan kepada dunia internasional bawah , rakyat bangsa West Papua ingin bebas dari penjajahan kolonial Indonesia, diharapkan semua pihak memahami hal ini dengan baik. Apa yang ditampilkan sejumlah siswa itu adalah bukti.
Karena , guru-guru semua sekolah dari dasar sampai peguruan tinggi harus memahami dengan baik sikap siwa/I yang sementarah berniat untuk merdeka atau kebebasan dari segala macam acaman dari kekerasan terhadap rakyat bangsa West Papua dari tahun 1960-an sampai 2016 ini, maka dengan sejujurnya bawah semua siwa ikut dengan Karnaval atau mempringati hari HUT 17 agustus ,NKRI bukan karena kami ras Melanesia, bukan melayu kami adalah sesungguhnya Melanesia titik.
Salah satu siswa mengaku bahwa, semua ini paksaan dari semua dewan guru maka kami semua siwa dan siswa dari Sekolah Dasar sampai penguruan tinggi hanya mengikuti saja tautnya dikeluarkan dari sekolah dan kami sampaikan pesan kepada bapak Bubati dan yang kerja di pemeritah kolonial Indonesia segera, atau harap di pahami baik sikap dari rakyat bangsa West Papua dan  kami semua sedang mengikuti perkembangan yang terjadi di Jawa dan Bali, mahasiwa Papua didiskriminasi oleh ormas dan Aparat Kepolisian Indonesia.

Maka sekarang pada Karnaval ini kami semua siswa menhiasi badan kami dengan bendera Bintang Fajar artinya kami mau merdeka dari dari penjajah Indonesia. Maka kami dari siswa siswi harap kepada Kapolres Jayawijaya mohon dimengarti bahwa kami tidak menghias bendera  Merah Putih walaupun ini dalam rangah Hari Ulang Tahun Indonesia, kami menghias dengan bendera Bintang Fajar arti kami ingin merdeka dan bebas dari penjajahan Indonesia.
Kami semua siswa dari Sorong - Merauke , memahami perjuangan Papua merdeka dan juga kami kenal sebuah wada persatuan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan semua agenda di tingkat Melanesia Spearhead Group (MSG) dan dunia internasional. Maka kami semua menolak cara kolonial Indonesia memaksakan kami untuk memperingati hari ulang Tahun negara mereka. Mohon dihentikan pembusukan dari bangsa kolonial. Ujar sejumlah siswa yang tidak mau disebutkan namanya itu.